37 Pantun Janji: Sindiran Halus yang Mengena dan Pengingat untuk Tidak Ingkar

Pentingnya Janji dalam Kehidupuan Sehari-hari

Janji memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam membangun kepercayaan antar sesama. Bukan hanya sekadar ucapan, janji mencerminkan kesungguhan hati seseorang untuk menepati komitmen yang telah diucapkan. Ketika seseorang tidak memenuhi janjinya, maka kepercayaan yang sebelumnya sudah dibangun bisa saja luntur dan sulit untuk dipulihkan kembali.

Bertemu dengan orang yang sering ingkar janji memang bisa sangat mengganggu. Hal ini bisa menyebabkan rasa kecewa dan ketidaknyamanan dalam hubungan. Oleh karena itu, memberikan pantun tentang janji bisa menjadi cara yang efektif untuk mengingatkan seseorang agar lebih waspada dan bertanggung jawab dalam berjanji.

Pantun-pantun berikut ini bisa menjadi solusi untuk memberikan sindiran halus hingga pedas kepada orang yang suka menjanjikan sesuatu tanpa niat untuk menepatinya. Berikut adalah kumpulan pantun tentang janji yang bisa digunakan sebagai pengingat:

  1. Ke tepi sungai mencari ikan
    Air tenang mengalir perlahan
    Janji bukan sekadar ucapan
    Namun bukti dari sebuah ketulusan.

  2. Pergi ke ladang memetik padi
    Disimpan di lemari kayu jati
    Janji diucap jangan main-main lagi
    Sekali diingkari, hilanglah arti.

  3. Hujan turun membasahi jalan
    Payung bocor karena usia
    Jika janji terus jadi alasan
    Jangan heran bila hati kecewa.

  4. Buku biru milik Panji
    Jadi kotor kena gulali
    Lebih baik usah berjanji
    Daripada ingkar berkali-kali.

  5. Bangun pagi mencari sarapan
    Dikedai mamak memesan capati
    Jangan memberi sebarang harapan
    Jika janji tidak ditepati.

  6. Bukan mudah berladang padi
    Ladang padi wajib dibakar
    Bukan mudah berhutang janji
    Hutang janji wajib dibayar.

  7. Yang lemang dibakar
    Yang ubi diparut
    Yang hutang dibayar
    Yang janji diturut.

  8. Baik-baik memasang taji
    Salah ikat tak kena lawan
    Baik-baik abang berjanji
    Bila khianat merusak badan.

  9. Ke pasar Sarinah jualan kanji
    Tangkap pencuri dalam jeruji
    Orang amanah tak ingkar janji
    Selalu memberi sifat terpuji.

  10. Tepung putih bernama kanji
    Dibuat kue berbahan padi
    Patah hati termakan janji
    Rasa sedih makin menjadi.

  11. Nona Marisa dari Surabaya
    Bawa mengkudu dan buah kelapa
    Bagaimana bisa kita percaya
    Jika janjimu selalu kau lupa.

  12. Adik Sinta menutup peti
    Bapak petani membawa roti
    Janji cinta sehidup semati
    Tapi kini tiada berarti.

  13. Bang Anji membawa sangkar
    Lalu terbang ke atas layar
    Tepati janji, tak boleh ingkar
    Janji hutang harus dibayar.

  14. Minum jamu ditambah susu
    Lalu tumpah terkena tisu
    Semua janjimu ternyata palsu
    Membuat gairah menjadi lesu.

  15. Jangan pernah main di selokan
    Bajunya kotor ditertawakan
    Jangan pernah engkau ragukan
    Janji setia yang aku ikrarkan.

  16. Kue dibuat bahannya kanji
    Diaduk rata menjadi roti
    Muak dengan seribu janji
    Tak satu pun yang ditepati.

  17. Tiang panji sudah dibakar
    Dibakar api menjelang petang
    Penuhi janji, janganlah ingkar
    Karena janji adalah hutang.

  18. Kelapa muda dibawa Enji
    Setelah dibuka, harus ditutupi
    Jangan mudah mengobral janji
    Kalau sulit untuk disanggupi.

  19. Dari semarang hendak ke Tuban
    Singgah di Rembang membeli keris
    Sungguh janji adalah kewajiban
    Bukan rangkaian kata-kata manis.

  20. Hijau rupanya daun bidara
    Tumbuh di samping pohon jati
    Dengarlah nasihat wahai saudara
    Berhati-hatilah dengan sebuah janji.

  21. Tanam ubi tanam kentang
    Mari ditanam di pagi hari
    Janji itu laksana utang
    Harus dibayar tak boleh dihindari.

  22. Anak orang dari Semarang
    Pergi berlayar ke Indragiri
    Ingatlah janji tak asal dikarang
    Berani berjanji berani menepati.

  23. Cari gergaji enggak ketemu
    Ketemunya di dekat lemari
    Bibir berjanji bersumpah semu
    Namun semua engkau ingkari.

  24. Kuda berlari namanya Kinanti
    Hewan tersayang punya bupati
    Berhari-hari aku menanti
    Namun janjimu tak ditepati.

  25. Ke Bengkulu membeli roti
    Perut kenyang berseri-seri
    Janjinya dulu sehidup semati
    Ketemu yang lain jadi lupa diri.

  26. Buah markisa, buah pepaya
    Dibuat jamu kirim ke kota
    Bagaimana bisa aku percaya
    Jika janjimu tak pernah nyata.

  27. Malam-malam belajar ngaji
    Ibu gembira terima gaji
    Tali pernikahan terikat janji
    Harus dijaga sepenuh hati.

  28. Beli kecap rasa stroberi
    Lalu ditutup di dalam peti
    Janji diucap, janji diberi
    Semua itu harus ditepati.

  29. Dari Ciamis ke kota Cilacap
    Makan betutu, dan ketupat
    Janji manis sudah terucap
    Namun satu pun tak kudapat.

  30. Tanda tangan namanya paraf
    Tanda kali disebut silang
    Hari ini ku minta maaf
    Sudah janji takkan terulang.

  31. Nasib apes namanya sialan
    Mari atasi dengan pelan-pelan
    Janjinya ngajak jalan-jalan
    Tapi semua hanya bualan.

  32. Burung perkutut dalam sangkar
    Diberi minum di hari petang
    Penuhi janji jangan ingkar
    Karena janji adalah hutang.

  33. Adonan kue dengan tepung kanji
    Ditambah dengan santan pati
    Jangan mudah engkau berjanji
    Jika tidak engkau tepati.

  34. Jalan-jalan membeli pepaya
    Pulangnya pergi mengaji
    Kalau kamu mau dipercaya
    Janganlah ingkari janji.

  35. Apa guna melompat pagar
    Bila kaki awak tersangkut
    Apa guna bercakap besar
    Bila janji tidak ikut.

  36. Pokok ciku pokok meranti
    Dititi oleh anak undan
    Setiap waktu duduk menanti
    Menanti tiba janjinya tuan.

  37. Apabila padi tidak ditampi
    Makan tahu bernas dan hampa
    Apabila janji tidak ditepati
    Banyaklah seteru nahas pun tiba.

0 Response to "37 Pantun Janji: Sindiran Halus yang Mengena dan Pengingat untuk Tidak Ingkar"

Posting Komentar